Jumat, 26 Maret 2010

Pendidikan Warisan Penjajah...!!

PENDIDIDIKAN WARISAN PENJAJAH …!!

Hakikat pendidikan hadir sebagai wadah yang mampu membebaskan manusia dari kebodohan, maka pendidikan menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap manusia sebagai bekal untuk menjalani kehidupan. Oleh sebab itu menciptakan media pendidikan adalah kewajiban bagi setiap pemerintahan di Negara tersebut. Begitu juga di Indonesia saat ini yang telah memiliki bermacam lembaga pendidikan. baik dari pendidikan tinggi Negeri maupun swasta. Namun yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah, apakah pendidikan yang ada saat ini sudah dapat dinikmati oleh setiap anak bangsa atau pendidikan yang ada sudah menjadikan manusia lebih manusia dalam membentuk dan melahirkan pola pikir setiap individunya atau pendidikan yang ada kita rasakan hanya sebagai candu.

Bila kita telusuri sejarah masuknya pendidikan formal di Indonesia bermula dari masa kolonial yang mana belanda menerapakan system politik etis sebagai bentuk balas budi yang dilakukan belanda selama menjajah Nusantara pada abad 18, System politik etis yaitu transmigrasi, irigasi dan edukasi (pendidikan) dan inilah yang melatar belakangi lahirnya pendidikan formal di Indonesia, yaitu sebuah system pendidikan yang diwariskan oleh penjajah. Dalam melaksanakan kebijakan pendidikan maka belanda mulai mendirikan sekolah-sekolah dasar pada tahun 1893 yaitu Eerst klass inlandsche scholen (sekolah bumi putra angka satu) sekolah ini untuk anak-anak kalangan priayi atau orang-orang yang berada (kaya) pada masa itu, belanda juga membangun sekolah Teede klass inlandsche scholen (sekolah bumi putra angka dua) sekolah ini khusus untuk anak-anak rakyat jelata.yang melatar belakangi didirikannya sekolah ini di Indonesia hanyalah untuk mendapatkan tenaga kerja yang murah sebagai pekerja di bagian administrasi pabrik-pabrik belanda pada masa itu.
Dari beberapa ringkasan sejarah pendidikan Indonesia ini kita dapat melihat orientasi dan system pendidikan Indonesia saat ini merupakan cerminan masa lalu yaitu sebuah kebenaran. karena dapat kita lihat dan rasakan secara langsung bahwa system pendidikan yang hingga hari ini adalah system pendidikan warisan penjajah. Sebab dari sejarah juga telah membuktikan adanya diskriminasi yang dilakukan melalui system pendidikan berdasarkan stratifikasi social atau pengkotak-kotakan kelas antara kelas borjuis dan jelata. maka tak jauh beda juga seperti apa yang terjadi dalam realita pendidikan yang ada saat ini.sehingga pendidikan hanya melahirkan kesenjangan social sebab tidak meratanya system pendidikan akibat mahalnya biaya pendidikan yang berdampak banyak anak negri ini yang tidak dapat mengikuti proses pendidikan hanya karena terkendala persoalan ekonomi yang memang kita masih terpuruk dalam jerat system kapitalisme.
Seperti yang kita ketahui dalam undang-undang dasar ‘setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak’. namun dalam kenyataanya adalah Negara terkesan lepas tangan sehingga yang terjadi adalah komersasialisasi pendidikan yang berdampak pada liberalisasi pendidikan dan ini yang melatar belakangi ketidak merataan sebuah system. dengan lepas tangannya pemerintah terhadap system pendidikan bangsa sehingga membawa kita kedalam keterpurukan .melihat tidak adanya keseriusan pemerintah dalam membangun system pendidikan maka peluang inilah yang dimanfaatkan oleh kapitalisme untuk menyusup dan menghisap rakyat dari sector pendidikan, sehingga media pendidikan yang mendominasi adalah lembaga-lembaga pendidikan swasta produk dari kapitalisme yang telah menjadikan pendidikan itu dari wadah memanusiakan manusia menjadi ajang bisnis yang berorientasikan pada uang dan keuntungan. dengan masuknya kapitalisme pada dunia pendidikan telah menjadikan pendidikan itu hanya sebagai candu sebab mendapatkan pendidikan atau sekolah hanyalah sebuah proses yang dilalui manusia sebelum menuju dunia kerja.
Oleh karna itu melalui pendidikan kita telah ditempah untuk menjadi buruh-buruh murah yang akan mengabdi pada industri-industri yang dibangun oleh kapitalisme .Bahkan saat ini kita tidak memahami apa esensi dari pendidikan sehingga pendidikan itu hanya menjadi gengsi bagi sebagian kalangan masyarakat sebab semakin tingginya pendidikan yang dijalani dan didapat akan dapat menunjukkan stratifikasi ekonomi masyarakat tersebut ditengah-tengah lingkungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar