Carrefour Semakin Brengsek dan Menggila!!!
Siapa yang gak tau Carrefour?Perusahaan ritel asal perancis ini,siapa yang gak terbius oleh Carrefour?,dulunya aku pernah ke kawasan tempat berdirinya Carrefour sekarang ini tapi dulunya itu adalah tempat hiburan masyarakat medan dan sekitarnya yang dulunya adalah Taman Ria dan disebelahnya adalah Pekan raya sumatera Utara(Medan Fair) yang dibuka setiap setahun sekali,pada masa kanak-kanakku aku sering melihat keramaian masyarakat kelas bawah yang masih menikmati areal hiburan yang terjangkau bagi kalangan bawah dengan penuh riang gembira, setiap anak dapat tertawa senang menikmati hari-hari akhir pekan (weekend) ataupun liburan sekolah bersama anggota keluarga seorang bapak dan ibu yang dengan penghasilan yang pas-pasan tapi dapat memberikan kebahagiaan bagi keluarganya.Tapi kini semua itu rata dan menjadi bangunan atau gedung besar dan mewah dengan fasilitas “Lebih murah dan lebih lengkap serta nyaman pula”,seperti kata beberapa orang yang menginginkan pembangunan modernitas,iya… disatu sisi ada kelogisan opini masyarakat yang telah menjadi korban konsumerisme….
Tapi kenapa aku bilang Carrefour ini brengsek dan semakin menggila..?Ya,aku semakin melihat inilah yang disebut dengan kekuatan capital.Jika sudah memiliki capital (uang,SDM,alat produksi,koneksi,system,dll),maka timbulah kekuatan,kekuasaan,dominasi dan penindasan…
Dalam hampir 10 tahun belakangan ini pertumbuhan pusat perbelanjaan di Indonesia semakin menjadi-jadi.Mall,toko retail dan hypermarket sudah banyak dimana-mana dan Carrefour sudah tahunan berdiri di Indonesia “melayani” masyarakat maka akan semakin menyuburkan konsumerisme!!,Di berbagai kota,kehadiran pusat belanja inipun semakin menggerus toko dan pasar tradisional.sebagian bisa bertahan sebagian lagi harus menggulung tikar dan bahkan ada yang pada akhirnya terpaksa bekerja atau membayar sewa dan pajak pada perusahaan retail yang sudah merampas kehidupan ekonominya.
Belakangan ini di setiap pasar pedagang kaki lima (pedagang tradisional) dimedan berdemo dan beberapa temen-temen berada juga dalam perorganisiran demo pedagang kaki lima yang digusur dengan asosiasi pedagang kaki lima (APKLI),sasarannya tentu saja “pasar modern” yang di back up oleh pemerintah kotamadya(Pemko medan) dengan alas an pedagang kaki lima (pedagang tradisional telah membuat macet dan kotor jalanan, dan bahkan pernyataan pemko yang dijabat sementara oleh PJ.Walikota Rahudman Harahap “lebih baik mengorbankan 10.000 pedagang kaki lima dari pada mengorbankan 2 juta rakyat medan, masyarakat yang butuh kenyamanan..” dan pernyataan itu di siarkan di berbagai media massa di medan dengan angkuhnya..shit!!,logika kapitalisme birokrat.!!
Hampir setiap hari kehidupan pedagang kaki lima diisi dengan aktivitas yang sangat melelahkan,dengan lapang dada dan harus ikhlas menahan teriknya matahari disiang bolong demi kehidupan anak dan keluarga,setiap pukul 04.00 dini hari para pedagang kaki lima menggelar dagangannya di pinggiran jalan kaki lima,dimana para pedagang menjajakan dagangannya dan selepas maghrib mereka menutup dengan menyimpan barang dagangannya untuk digelar esok harinya..Namun kenyataannya sekarang telah berbalik dan terampas oleh kekuasaan modal kapitalis yang berkolaborasi dengan sisten pemerintahan yang pro dengan pemodal,
Ada banyak kawasan pedagang kaki lima yang tergusur,diantaranya pasar petisah,seikambing,sukaramai dan di kawasan pasar lima padang bulan inilah yang tampak jelas kepentingan pemodal yang telah dilanggengkan oleh pemerintah karena dikawasan ini terdapat perumahan mewah Citra Garden dan didekat pasar limanya yang awalnya adalah FUN LAND mewah yang tidak mungkin bisa dinikmati oleh masyarakat kalangan bawah dan sekarang pemilik modal yang lebih besar adalah Carrefour yang sedang dibangun menjadi carrefour cabang 2 dikawasan ini dan mungkin akan selesai dalam tahun ini juga..,nah ini makanya aku bilang Carrefour semakin brengsek dan semakin menggila kerakusan akan lahan akumulasi modalnya..!!.Pada dasarnya pedagang kaki lima di pasar sembada/pasar V padang bulan tersebut menolak penggusuran tersebut,awalnya mereka dapat surat peringatan pertama pada tanggal 7 oktober,setelah itu mereka masih bertahan dan melakukan aksi beberapa setelahnya dan sampai sering kali berdemo menolak penggusuran,hingga pada sebelum pembukaan Carrefour di padang bulan semua pedagang pasar sembada/pasar V aksi malam sebab mereka mendapat isu aka nada pembongkaran kios mereka,aksi tersebut dimulai pada sekitar pukul 7 malam tanggal 30 oktober dengan “orasi malam”,membakar ban,dan memblokir jalan masuk kendaran kelurahan,satpol PP,TNI &Polri ,sebahagian pemuda sudah bersiap-siap “tempur” jikalau pihak kelurahan dan aparaturnya akan memaksa mereka meninggalkan lokasi,bahkan ada selintingan yang aku dengar dari pemuda mereka siap melempar Molotov jika harus “lawan” mereka mencoba represif…,salut..!!,aksi malam itu hingga pukul 01.00 dinihari tanggal 1 November 2009 sebab aku keburu balik tidak sampe selesai aksi dan mereka tau pemerintah tidak akan pernah memenuhi tuntutan mereka dengan tuntutan yang sangat normative yaitu ingin tetap bisa berjualan demi “menghidupi” keluarganya,malah mereka disuruh memasuki toko-toko yang ada di carrefour tersebut dengan membayar sewa dan pajak toko kepada Carrefour kalu tidak mampu bayar maka gulung tikarlah dagangan pedagang kaki lima untuk selamanya.Intinya,para pedagang menolak kehadiran Carrefour,tentu saja kekhawatiran mereka adalah tersedotnya pelanggan mereka ke Carrefour…tegas 2 orang pemuda dan seorang inang-inang(ibu-ibu)yang memberikan info saat aku me wawancarainya dan mereka menolak namanya dicantumkan.makasi ya atas infonya..
Dalam rak-rak Carrefour terdapat berbagai produk sayuran,daging,rempah-rempah bumbu masak,buah-buahan dan aneka sembako yang tentunya merupakan jenis dagangan mayoritas di pasar-pasar tradisional.Dan ribuan kilogram produk ini umumnya didatangkan dari berbagai Negara alias produk impor.Ada buah jeruk cina,apel amerika,durian Malaysia dll.Bukan hanya buah-buahan tapi juga sayuran,kebutuhan rumah tangga dan produk elektronik,produk asli dalam negeri hanya dijadikan pelengkap.Bahkan Carrefour bias menjual dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan yang ada di pasar untuk produk yang sama,maka gila gak tuh!!,dan kalaupun lebih mahal dikit dari pasar tradisional yang pasti logika praktis kapitalisme sudah pasti menjadikan masyarakat konsumerisme sebab ada kelebihan dari pasar tradisional yaitu tempat bersih,ber AC dll,sedangkan di pasar tradisional sudah pasti logika masyarakat mengatakan kebalikannya.
Serangan produk yang ada ditawarkan di Carrefour tentu sangat mengancam para pedagang di pasar tradisional yang berdagang didekatnya.dan berdasarkan suatu data yang didapat oleh salah satu media ekonomi –politik GATRA pada tahun 2008 bahwa PT.Carrefour Indonesia berhasil menggabungkan 2 atau lebih perusahaan menjadi satu bagian operasi bisnis.55% salah satunya raja retail local,PT.Alfa Retailindo Tbk.Raksasa retail asal perancis ini membeli 75% saham pengelola Alfa supermarket.Dampaknya?selain produk impor,Carrefour disinyalir menjadi penguasa terbesar bisnis retail di Indonesia(menurut survey majalah Retail Asia),Carrefour yang masuk ke Indonesia sejak 1998 ini menduduki peringkat pertama took modern dengan total penjualan Rp.7,2 Triliun pada 2006.
Dalam persaingan usaha terdapat potensi pelaku usaha untuk menyalahgunakan posisinya,apalagi perusahaan tersebut akan menguasai lebih dari pangsa pasar.mereka dapat mengatur harga,mengurangi kualitas,membuat peraturan sendiri,mendominasi jalur distribusi,dan lainnya.
Jadi kta bisa lihat jelas dunk,ketika Carrefour atau perusahaan2 lainnya memiliki capital yang sangat besar/kuat,akan memiliki daya untuk membeli begitu banyak produk,ia mampu membuat para pemasok kecil bergantung pada mereka,membuat kebijakan yang tidak adil bagi para pekerja,ia mampu menguasai/mendominasi perdagangan,menghadirkan budaya konsumeristik dan ketergantungan pada produk,memaksa pedagang kecil untuk mengikuti aturannya(pedagang tradisional diajak berjualan ditempatnya atau tutup selamanya),mampu mencundangi&memanfaatkan pemerintah dll.Selain itu tentu saja dominasi perusahaan besar macam ini dengan alas an “membuka lahan pekerjaan”.
“Kapitalisme dimana saja sama(walau atas nama privat/birokrat serta nasionalisasi bahkan liberalisasi).Tujuannya hanyalah bagaimana menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan modal sekecil-kecilnya(akumulatif) dan menghalalkan segala cara.”
By:Syndikatari minori(1 Nov 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar