Sabtu, 03 April 2010

| ♥Ⓐ♥ | CintAnarKita

| ♥Ⓐ♥ | CintAnarKita | Hati memang paling dekat dengan kamu, tapi ia juga kerap kali paling jauh dari kamu. Sepertinya menarik, memulai segala sesuatu dari hal paling dekat, dengan begitu, hal jauh pun mendekatimu. Dari jauh ke dekat = Dari hati ke hati *_^ Aku punya k...esan mendalam soal hati. Hati kerap genit mengerlingkan matanya pada mataku. Matanya memapahku temukan kamu dalam teka-teki bernama sunyi. Di kedalaman sunyi, aku betah pandangi kamu berlama-lama. Benci, iri, dengki, sakit hati, kata-kata kotor, dan segala hal kasar, selalu saja berubah menjadi keteduhan senyum seorang Nenek. Apa kamu pernah rasakan pengalaman serupa? Dalam gelap, seorang diri, tak ada sesiapa, tanpa setitik pun cahaya, merasakan kehadiran senyuman penuh keteduhan? Selebihnya, pelan-perlahan rasa haru mengusap-usap sekujur diri. Kemudian, tiba-tiba saja dari mata ada yang mengalir begitu lembut, begitu pelan dan hati-hati. Dalam aliran itu ada Ketulusan berkecipak-mengisak menuju Muara. Tinggalkan semua tanggal, bulan, tahun di hulu mata. Sementara Keikhlasan sudah melepaskan keinginannya mencari bentuk. Tak ada apa pun yang tersisa. Kecuali Kenangan. Dan entah kenapa, kenangan selalu saja tumbuhkan Kerinduan padamu. Seperti ganja, Kerinduan membuatku ketagihan menjadi tangan usil yang mencolek-colek hidung ingatanmu, pun jadikan aku jari-jemari nakal yang mengitiki kakimu sebelum tidur, atau denging nyamuk di ujung daun telingamu. Kerinduan selalu saja menjerumuskan aku agar mengunjungimu--menyapamu. Akar-akarnya menjalar diam-diam, mengecap tiap ingatan lucu dari wajah kamu ketika memerah marah, mengecup pipimu saat memerah malu. Awas kamu kalau ketemu! Aku mau cubit kamu. ^.^ :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar